LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM RESPIRASI
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 4
Dosen
Pengampu : Ns. Fakriatul Falah, S.Kep.,M.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penugasan ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun, sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah
ini, sehingga makalah ini dapat bermanfaat seperti yang penulis harapkan. Pada akhir kata, penulis ucapkan terima
kasih.
Makassar,28 Juni
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Bronchitis
adalah salah satu penyakit pada paru – paru yang peradangannya menyerang
broncus dengan prevalensi kesakitan di Indonesia cukup besar jumlahnya. Hal ini
disebabkan karena peningkatan pertumbuhan industri yang mengakibatkan
terjadinya polusi udara, juga menignkatnya angka perokok.
Bronchitis
adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokar
yang bersifat patologis dan berjalan kronik.
Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan – perubahan dalam
dinding bronkus berupa destruksi elemen – elemen elastis dan otot – otot polos
bronkus. Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil, sedangkan bronkus besar
sering terjadi.
Bronchitis
Cronic dan Emfisema Paru sering terdapat bersama – sama pada seorang pasien,
dalam keadaan lanjut penyakit ini sering menyebabkan obstruksi saluran napas
yang menetap yang dinamakan Cronic Obstructive Pulmonary Disease
2. TUJUAN
a.
Tujuan Umum
Mahasiswa mendapat
gambaran dan pengalaman tentang penetapan proses asuhan keperawatan secara
komperhensif terhadap klien bronchitis kronis ini.
b.
Tujuan Khusus
§ Melakuakn
pengkajian keperawatan kepada klien dengan Bronchitis Cronic
§ Merumuskan
doagnosa keperawatan kepada klien Bronchitis Cronic
§ Merencanakan
tindakan keperawatan kepada klien Bronchitis Cronic
§ Melaksanakan
tindakan kolaborasi pada klien Bronchitis Cronic
BAB II
KONSEP MEDIS
A. Epidemiologi
1.
Anak laki-laki lebih
sering daripada perempuan,
2.
Setelah pubertas,
perempuan sedikit lebih sering, sekitar 8% dari populasi orang dewasa di
amerika serikat memiliki tanda dan gejala yang konsisten dengan diagnosis asma
(300 juta di seluruh dunia),
3.
Biasanya terjadi
sejak kecil,
4.
Prevalensi meningkat
lebih dari 45% sejak akhir 1970-an,
5.
Peningkatan cepat
terjadi pada negara yang baru mengadopsi gaya hidup industrial.
B. Definisi
Bronkitis
kronis didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan
dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut. (Bruner & Suddarth, 2002).
Istilah
bronchitis kronis menunjukkan kelainan pada bronchus yang sifatnya menahun
(berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari
luar bronchus maupun dari bronchus itu sendiri, merupakan keadaan yang
berkaitan dengan produksi mukus trakeobronkial yang berlebihan sehingga cukup
untuk menimbulkan batuk dengan ekspektorasi sedikitnya 3 bulan dalam setahun
untuk lebih dari 2 tahun secara berturut-turut.
C. Etiologi
1. Infeksi: Virus (morbili, pneumonia variola),
Staphylococcus (stafilokokus), Streptococcus (streptokokus), Pneumococcus
(pneumokokus), Haemophilus influenza
2.
Alergi
3.
Rangsangan lingkungan, misal: asap pabrik, asap
mobil, asap rokok, dll.
D. Patofisiologi
dan Penyimpangan KDM
E. Penanganan
Pada
bronkitis akut, tidak ada terapi spesifik, sebagian besar penderita sembuh
tanpa banyak masalah. Pada bayi kecil, drainase paru dipermudah dengan cara
perubahan posisi. Anak yang lebih tua lebih enak dengan kelembapan tinggi. Anak
dengan serangan bronkitis akut berulang perlu dievaluasi dengan cermat untuk
kemungkinan anomali saluran pernafasan, benda asing, bronkiektasia, defisiensi
imun, TBC, alergi sinusitis.
1.
Tindakan
Perawatan
Pada tindakan
perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lendir :
§ Sering
mengubah posisi
§ Banyak
minum
§ Inhalasi
§ Nebulizer
2.
Tindakan Medis
:
§ Jangan
beri obat antihistamin berlebih
§ Beri
antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bacterial
§ Dapat
diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari
§ Chloral
hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedatif
F. Komplikasi
1.
Otitis Media
Akut
2.
Sinusitis
Maksilaris
3.
Pneumonia